Monday, April 17, 2017

Circulating System

1.2     Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Circulating system adalah salah satu bagian utama dari rig, yang  mempunyai tugas utama yaitu membantu system pemutar dalam “mengebor sumur” dengan menyadiakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan, bahan-bahan dan tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan  mengganti fluida pengeboran.


Circulating system ini terdiri dari empat bagian – bagian utama, yaitu:
1.      Lumpur pengeboran (Drilling Fluid)
2.      Tempat Persiapan (preparation Area)
3.      Peralatan sirkulasi (Circulating Equipment)
4.      Tempat pengkondisian (Conditioning Area)
1.2.1        Lumpur Pengeboran (drilling fluid)
Lumpur Pengeboran (drilling fluid) merupakan faktor yang penting dalam pengeboran. Lumpur pengeboran pada mulanya hanya berfungsi sebagai pembawa serbuk bor (cutting) dari dasar lubang bor ke  permukaan.
               a)      Alat pengukur Density dan Viscoscity
-       Identifikasi Density
         Pengukuran Density menggunakan alat Mud Balance. Prosedur pengukurannya :
§  Tempatkan mud balance pada tempat rata dan datar
§  Pastikan mud balance bersih dan kering, isi dengan air tawar , tutup lid sambil diputar. Pastikan sedikit air keluar dari lubang lid untuk mengeluarkan sisa gas dan udara.
§  Letakkan ibu jari pada lubang lid dan tahan lid pada cup. Cuci dan seka bagian luar cup dengan kain lap dan keringkan.
§  Tempatkan balance arm pada penyangga (fulcrum) dan seimbangkan dengan menggeser rider sepanjang graduated scale sampai level buble berada persis dengan garis.
§  Pengukuran akan menghasilkan angka 8,3 lb/gal. Apabila tidak maka atur calibration screw pada ujung balance arm. Beberapa mud balance tidak menyediakan calibration screw sehingga harus menambah atau mengurang beberapa butir timah hitam melalui penutup kalibrasi.
-       Identifikasi Viscoscity
        Pengukuran Viscoscity menggunakan alat Mars Funel. Prosedur pengukurannya :
§  Tekan jari telunjuk pada lubang irifice pada ujung bawah funel, tuangkan sample lumpur melalui saringan funel sampai lumpur mencapai dasar saringan (1500 ml). Letakkan Viscoscity cup pada lubang orifice dan mulai menghitung waktu mengalirnya lumpur simple.
§  Stop pengukur waktu ketika level mencapai tanda 1-q± pada Viscoscity cup
§  Catat waktu yang di perlukan untuk mencapai tanda 1-q±, laporkan hasil pengukuran sebagai sec/q± API
§  Ukur dan catat suhu sample dalam °F
  Jenis–jenis lumpur pengeboran yang biasa digunakan yaitu  :
          ·         Water Base Mud
Fluida pemboran yang paling sering dipakai dalam suatu pemboran, yang berbahan dasar air. Fluida pemboran terdiri dari bermacam – macam  kombinasi dan jumlah air tawar atau air asin, tanah liat dan bahan - bahan  kimia yang ditentukan oleh keadaan – keadaan lubang di bawah tanah. Jenis  fluida pemboran ini berbahan dasar air paling sering dipakai, karena murah  dalam didapat, mudah pemakaiannya dan membentuk lapisan saringan  untuk melindungi lubang bor. Akan tetapi jenis ini dapat merusak formasi.
·         Oil Base Mud                             
Fluida pemboran berbahan dasar minyak ini digunakan dalam mengebor lapisan-lapisan yang dapat dilarutkan oleh air, lubang–lubang  yang panas dan dalam, tempat–tempat yang mempunyai tahanan berbeda,  lapisan-lapisan shale yang merepotkan pengeboran. Pembuatan dan  perawatan fluida ini lebih mahal, tetapi tidak akan mempengaruhi formasi - formasi yang peka terhadap air dan mengurangi pengaratan pada Drill  Stem,  dan sebagainya.
·         Airated Base Mud
Perkiraan cairan pemboran berbahan dasar gas ini adalah 1%, (perlu diingat bahwa gas adalah zat yang dapat ditekan dan dapat mengalir).  Keuntungan dari fluida ini adalah dapat menghasilkan laju penembusan yang sangat tinggi, dengan tambahan-tambahan compressor  yang dipakai hanya membutuhkan sedikit perlengkapan dan tempat.  Akan  tetapi fluida berbahan dasar gas ini memiliki resiko yang tinggi.
1.2.2        Tempat Persiapan (preparation area)
Tempat persiapan ini ditempatkan pada tempat dimulainya sirkulasi lumpur, yaitu didekat lumpur.

Tempat pesiapan ini terdiri dari  :
1.      Mud House
2.      Steel Mud Pits/Tanks
3.      Mixing Hopper
4.      Chemical Mixing Barrel
5.      Water Tanks
6.      Reserve Pit

1.2.3        Peralatan  Sirkulasi  (Circulating Equipment)
Adalah perlengkapan yang mempunyai fungsi utama untuk mensirkulasikan fluida pemboran dari tanki lumpur menuju lubang bor dan kembali ke tanki lumpur. Peralatan sirkulasi terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1.      Mixing Hooper                      11. Drill Pipe
2.      Suction Tank                         12. Drill Collar
3.      Suction Line                          13. Bit
4.      Mud Pump                             14. Annulus
5.      Discharege Line                    15. Shale Shaker
6.      Stand Pipe Manifold              16. Desander
7.      Stand Pipe                             17. Desilter
8.      Rotary Hose                          18. Mud Tank
9.      Swivel
10.   Kelly

·      Hydrocyclone
-       Identifikasi Hydrocyclone
Cara kerja Hydrocyclone
1.    Fluida yang dialirkan dapat mengeluarkan partikel-partikel yang sangat halus.
2.    Tekanan fluida yang diberikan 35 psi.
3.    Diameter input fluida 2,5 inch.
4.    Diameter output fluida 2 inch.
5.    Diameter output solid 2,5 inch.
Dimensi hydrocyclone
·         Panjang hydrocyclone 9 inch
·         Diameter hydrocyclone 4,5 inch

1.2.4        Tempat  Pengkondisian  (Conditioning  Area)
  Adalah suatu tempat yang terdiri dari perlengkapan khusus yang difungsikan untuk membersihkan lumpur pemboran dari cutting dan gas yang ikut tercampur di lumpur bor yang keluar dari dalam lubang sumur bor.
1.      Shale Shaker
2.      Degasser   
3.      Desander
4.      Desilter      
5.      Mud Cleaners

No comments:

Post a Comment