1.2
Sistem
Sirkulasi (Circulating System)
Circulating system
adalah salah satu bagian utama dari rig,
yang mempunyai tugas utama yaitu
membantu system pemutar dalam “mengebor
sumur” dengan menyadiakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan,
bahan-bahan dan tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida pengeboran.
Circulating system
ini terdiri dari empat bagian – bagian utama, yaitu:
1.
Lumpur pengeboran (Drilling Fluid)
2.
Tempat Persiapan (preparation Area)
3.
Peralatan sirkulasi (Circulating Equipment)
4.
Tempat pengkondisian (Conditioning Area)
1.2.1
Lumpur
Pengeboran (drilling fluid)
Lumpur
Pengeboran (drilling fluid) merupakan
faktor yang penting dalam pengeboran. Lumpur pengeboran pada mulanya hanya
berfungsi sebagai pembawa serbuk bor (cutting)
dari dasar lubang bor ke permukaan.
a)
Alat pengukur Density dan Viscoscity
-
Identifikasi Density
Pengukuran Density
menggunakan alat Mud Balance. Prosedur
pengukurannya :
§ Tempatkan
mud balance pada tempat rata dan
datar
§ Pastikan
mud balance bersih dan kering, isi
dengan air tawar , tutup lid sambil
diputar. Pastikan sedikit air keluar dari lubang lid untuk mengeluarkan sisa gas dan udara.
§ Letakkan
ibu jari pada lubang lid dan tahan lid pada cup. Cuci dan seka bagian luar cup
dengan kain lap dan keringkan.
§ Tempatkan
balance arm pada penyangga (fulcrum) dan seimbangkan dengan
menggeser rider sepanjang graduated scale sampai level buble
berada persis dengan garis.
§ Pengukuran
akan menghasilkan angka 8,3 lb/gal. Apabila tidak maka atur calibration screw pada ujung balance arm. Beberapa mud balance tidak menyediakan calibration screw sehingga harus
menambah atau mengurang beberapa butir timah hitam melalui penutup kalibrasi.
-
Identifikasi Viscoscity
Pengukuran Viscoscity menggunakan alat Mars Funel. Prosedur pengukurannya :
§ Tekan
jari telunjuk pada lubang irifice pada
ujung bawah funel, tuangkan sample lumpur melalui saringan funel sampai lumpur mencapai dasar
saringan (1500 ml). Letakkan Viscoscity
cup pada lubang orifice dan mulai
menghitung waktu mengalirnya lumpur simple.
§ Stop
pengukur waktu ketika level mencapai
tanda 1-q± pada Viscoscity cup
§ Catat
waktu yang di perlukan untuk mencapai tanda 1-q±, laporkan hasil pengukuran
sebagai sec/q± API
§ Ukur
dan catat suhu sample dalam °F
Jenis–jenis lumpur pengeboran yang biasa
digunakan yaitu :
·
Water Base Mud
Fluida pemboran yang paling sering dipakai
dalam suatu pemboran, yang berbahan dasar air. Fluida pemboran terdiri dari
bermacam – macam kombinasi dan jumlah
air tawar atau air asin, tanah liat dan bahan - bahan kimia yang ditentukan oleh keadaan – keadaan
lubang di bawah tanah. Jenis fluida pemboran
ini berbahan dasar air paling sering dipakai, karena murah dalam didapat, mudah pemakaiannya dan
membentuk lapisan saringan untuk
melindungi lubang bor. Akan tetapi jenis ini dapat merusak formasi.
·
Oil Base Mud
Fluida pemboran berbahan dasar minyak ini digunakan
dalam mengebor lapisan-lapisan yang dapat dilarutkan oleh air, lubang–lubang yang panas dan dalam, tempat–tempat yang
mempunyai tahanan berbeda, lapisan-lapisan shale yang merepotkan pengeboran. Pembuatan dan perawatan fluida ini lebih mahal, tetapi tidak
akan mempengaruhi formasi - formasi yang peka terhadap air dan mengurangi
pengaratan pada Drill Stem,
dan sebagainya.
·
Airated Base Mud
Perkiraan cairan pemboran berbahan dasar
gas ini adalah 1%, (perlu diingat bahwa gas adalah zat yang dapat ditekan dan
dapat mengalir). Keuntungan dari fluida
ini adalah dapat menghasilkan laju penembusan yang sangat tinggi, dengan
tambahan-tambahan compressor yang dipakai hanya membutuhkan sedikit
perlengkapan dan tempat. Akan tetapi fluida berbahan dasar gas ini memiliki
resiko yang tinggi.
1.2.2
Tempat
Persiapan (preparation area)
Tempat
persiapan ini ditempatkan pada tempat dimulainya sirkulasi lumpur, yaitu
didekat lumpur.
Tempat
pesiapan ini terdiri dari :
1.
Mud
House
2.
Steel
Mud Pits/Tanks
3.
Mixing
Hopper
4.
Chemical
Mixing Barrel
5.
Water
Tanks
6.
Reserve
Pit
1.2.3
Peralatan Sirkulasi
(Circulating Equipment)
Adalah perlengkapan yang mempunyai fungsi
utama untuk mensirkulasikan fluida pemboran dari tanki lumpur menuju lubang bor
dan kembali ke tanki lumpur. Peralatan sirkulasi terdiri dari beberapa
komponen, yaitu :
1.
Mixing
Hooper 11. Drill Pipe
2.
Suction
Tank 12. Drill
Collar
3.
Suction
Line 13. Bit
4.
Mud
Pump 14.
Annulus
5.
Discharege
Line 15. Shale Shaker
6.
Stand
Pipe Manifold 16. Desander
7.
Stand
Pipe 17.
Desilter
8.
Rotary
Hose 18. Mud Tank
9.
Swivel
10.
Kelly
·
Hydrocyclone
- Identifikasi Hydrocyclone
Cara kerja Hydrocyclone
1. Fluida yang dialirkan
dapat mengeluarkan partikel-partikel yang sangat halus.
2. Tekanan
fluida yang diberikan 35 psi.
3. Diameter
input fluida 2,5 inch.
4. Diameter
output fluida 2 inch.
5. Diameter
output solid 2,5 inch.
Dimensi hydrocyclone
·
Panjang hydrocyclone 9 inch
·
Diameter hydrocyclone 4,5 inch
1.2.4
Tempat
Pengkondisian (Conditioning Area)
Adalah suatu tempat yang terdiri dari perlengkapan khusus yang
difungsikan untuk membersihkan lumpur pemboran dari cutting dan gas yang ikut tercampur di lumpur bor yang keluar dari
dalam lubang sumur bor.
1.
Shale
Shaker
2.
Degasser
3.
Desander
4.
Desilter
5.
Mud
Cleaners
No comments:
Post a Comment