Sistem putar(Rotating
System)
Sistem pemutar adalah satu dari
komponen - komponen utama dari rig, yang memiliki tugas utama untuk memutar
rangkaian pipa bor, sehingga mata bor (Bit)
dapat membuat lubang yang disebut lubang sumur, sampai menembus lapisan/formasi
yang kaya akan minyak dan gas bumi.
Komponen utama dari sistem putar (rotating system), antara
lain :
1.
Swivel
2.
Peralatan Putar (Rotating
Equipment)
3.
Rangkaian Pengeboran (Drill
Stem)
4.
Mata Bor (Bit)
1.2.1
Swivel
Adalah
suatu alat yang secara konstruktif berada di puncak rangkaian pipa bor. Karena berbentuk khusus,
selama operasi pomboran rangkaian pipa bor akan berputar bebas namun swivel tidak ikut berputar. Swivel pada bagian atas dibuat
melengkung yang disebut Bail sebagai
tempat untuk dikaitkan dengan Hook,
sedangkan dibagian tengah sebuah pipa melengkung yang dihubungkan dengan selang
(Rotary House) untuk menyalurkan
lumpur bertekanan dari pompa lumpur. Bagian tengah swivel adalah rumah (Housing)
yang didalamnya terdapat poros yang berputar dengan bearing-bearing, yaitu Upper
Bearing, dan Lower Bearing.
Bearing ini mempunyai kemampuan dan ketahanan pada saat pipa bor berputar, dan bahkan dapat membebaskan pipa
bor apabila terjepit.
Swivel memiliki fungsi utama, yaitu :
1.
Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar.
2.
Sebagai penghubung antara rotary
hose dengan kelly sehingga memungkinkan lumpur bor untuk
sirkulasi tanpa kebocoran.
3.
Memungkinkan sistem putar (rotary
system) memutar batang bor (drill stem). Body/housing swivel tidak
berputar tetapi menahan swivel
stem yang berhubungan dengan kelly dan drill stem di bawahnya. Badan swivel memiliki unit-unit (bearing) yang menahan dan mengatur
gerakan swivel, dihubungkan
dengan kelly dan drill stem yang diputar oleh meja putar 35-200 RPM.
4.
Menghubungkan Drill
Stem ke sistem pengangkat, dan harus mampu menahan beban Drill Stem selama proses pemboran dan juga terhadap beban tarikan bila
rangkaian terjepit.
5.
Mengalirkan lumpur bor tekanan tinggi ke drill stem tanpa kebocoran.
Lumpur yang bertekanan dari rotary hose, melewati swivel, goose neck, wash pipe
assembly dan swivel stem lalu masuk ke
kelly dan drill stem di bawahnya.
Bagian-bagian dari swivel terdiri dari :
1.
Bail
2.
Goosneck
3.
Washpipe assembly
4.
Bonnet
5.
Rotating swivel stem
6.
Pin
1.2.2
Peralatan putar (Rotating
Equipment)
Peralatan yang di
gunakan untuk memberikan putaran pada rangkaian
pengeboran. Putaran yang dihasilkan memiliki kekuatan yang sangat
besar agar mampu memutar rangkaian
pengeboran yang panjang.
Peralatan putar
(rotating equipment) terdiri dari :
a. Rotary
Table
b. Master
Bushing
c.
Kelly Bushing
Ada
dua tipe dasar dari bantalan-bantalan kelly
yaitu :
·
Pin Drive
·
Square Drive
d.
Rotary Slip
e.
Safety Clamp
f.
Rotary tong
g.
Kelly spinner
Sistem penyaluran tenaga ke meja putar melalui dua cara yaitu :
Ø Melalui rantai penggerak ke “Drawwork”, meja pemutar digerakan
dengan sistem tranmisi rantai, yang digerakan oleh gigi gear
(sprocket) di drawwork.
Ø Hubungan langsung dengan penggerak mula (prime mover).
1.2.3
Rangkaian Pengeboran (Drillstring)
Adalah
serangkaian pipa tersambung mulai dari terhubung dengan swivel sampai dengan mata bor dan suatu bagian terpenting dalam
operasi pengeboran yang terdiri dari beberapa komponen dan mempunyai fungsi
utama yaitu untuk meneruskan putaran dari meja putar hingga ke dasar lubang
bor.
Beberapa fungsi dari rangkaian
pengeboran yaitu
1.
Sebagai jalur lewatnya fluida pemboran dari permukaan sampai ke Mata Bor (Bit).
2.
Meneruskan gaya putar dari Rotary Table ke Mata Bor (Bit).
3.
Memberikan beban pada Mata Bor (Bit).
4.
Menaikan dan menurunkan Mata Bor (Bit) didalam lubang bor.
Rangkaian pipa bor memiliki beberapa
komponen, yang terdiri dari :
a.
Kelly
b.
Drill Pipe
c.
Drill Collar
d.
BHA (Bottom Hole Assembly)
e.
Bit (Mata Bor).
a.
Kelly
Adalah
pipa yang biasanya berbentuk segiempat, segitiga, segienam, yang terbuat dari
baja berkualitas tinggi yang bagian atasnya disambung dengan Swivel yang memungkinkan rangkaian pipa bor
dapat berputar secara bebas sambil mensirkulasikan lumpur bor bertekanan tinggi
tanpa terjadi kebocoran, Kelly terpasang
memanjang kebawah melalui Rotary Table
dan meneruskan gaya putar dari Rotary
Table ke Drill Stem. Kelly memiliki beberapa komponen utama,
yang terdiri dari :
a.
Upper Kelly Cock adalah suatu valve yang dipasang
antara Swivel dan Kelly, yang
fungsi utamanya adalah (pada waktu
tertutup) untuk menjaga agar tidak terjadi balik terhadap Swivel
dan Rotary Hose dari lubang bor yang
bertekanan tinggi.
b.
Lower Kelly Cock adalah suatu valve yang dipasang
antara Kelly dan Kelly Saver Sub, yang berfungsi untuk
menahan cairan pengeboran didalam Kelly pada saat dilakukan penyambungan.
c.
Kelly Saver Sub adalah suatu alat semacam sambungan tambahan yang dipasang antara Lower Kelly Cock dan Drill
Pipe, pemakaian alat ini merupakan salah satu usaha untuk mencegah kerusakan ulir pada Kelly akibat sering dibuka dan disambung
kembali, sehingga Kelly bisa lebih
lama dipakai.
b.
Drill Pipe
Adalah
suatu pipa baja sebagai penyambung/penambah panjang dari Drill Stem yang disambung dibawah Kelly sampai dengan Drill
Colar dan Bit, sehingga
memungkinkan Drill Stem untuk
diperpanjang dan diputar, selama proses pemboran berlangsung, Drill Pipe juga menjadi jalan bagi cairan
pengeboran untuk mengalir dengan lancar dari Swivel sampai keluar melalui Jet
Nozzle pada Bit.
Drill pipe yang biasa digunakan dalam operasi pemboran ada dua jenis, yaitu:
1.
Standart Drill Pipe
Digunakan dari
permukaan sampai pada bagian atas
drill collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar diatas mata bor.
2. Heavy
Weight Drill Pipe (HWDP)
Drill pipe jenis ini
berfungsi sebagai pemberat rangkaian pipa
bor pada kondisi-kondisi khusus, misalnya pada waktu terjadi down hole problem, seperti pipa terjepit
(pipe sticking), runtuhan shale (slouging shale) dan sebagainya. Heavy Weight
Drill Pipe ini berdinding lebih tebal dan lebih berat.
Fungsi HWDP
adalah :
1. Sebagai rangkaian transisi antara drill pipe dan drill collar
2.
Sebagai
pemberat yang fleksibel pada rangkaian pemboran
berarah (directional drilling)
3. Sebagai rangkaian pemberat pada rig kecil untuk mengebor lubang yang relatif kecil untuk mengebor
lubang yang relatif kecil diameternya.
c. Drill Collar
Adalah
suatu pipa baja yang sangat tebal dan berat yang dipasang dibawah Drill Pipe sampai ke Bit. Berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil
dan diameter luar “tool joint” DP.
Sehingga dinding DC lebih tebal
daripada DP. Drill Collar di
tempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas mata bor. Tugas utamanya adalah sebagai berikut
Berdasarkan kondisi fisiknya, drill collar dapat di bedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut :
1. Standart
Drill Collar, mempunyai
permukaan yang halus dengan box connection terletak pada bagian atas
(top) dan pin connection pada bagian bawah (bottom).
2. Spirraled
Drill Collar, mempunyai
permukaan yang beralur, seperti spiral
dan digunakan pada keadaan khusus, yaitu untuk
mencegah terjadinya penjepitan lubang bor pada pipa (differential wall sticking).
3. Zipped
Drill Collar, pada
permukaan terdapat ceruk (lekukan) yaitu
pada bagian ujung atas drill collar
yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan.
Karakteristik Drill Collar
1.
Perbedaan antara Drill Pipe dan Drill Collar
Perbedaan pokok
antara drill pipe dengan drill collar terletak pada ukuran, berat
serta kekuatannya. Perbedaan yang lain adalah pada teknik penyambungannya,
dimana pada drill pipe terdapat tool joint sedangkan pada drill collar tidak. Hal ini dikarenakan drill collar mempunyai dinding yang
lebih tebal dibanding drill pipe,
ulir dapat dibuat pada dinding drill
collar itu sendiri.
d.
Bottom Hole Assembly
Bottom Hole Assembly (peralatan khusus bawah tanah) adalah
peralatan-peralatan khusus yang dipasang pada Drill Colar yang terletak sepanjang 120 ft diatas Bit. Fungsi utama dari peralatan ini
adalah untuk mengatur tingkah laku dari
Bit didalam membuat lubang.
3.2.4
Mata Bor (BIT)
Adalah
suatu alat yang terpasang di bagian paling bawah dari Drill Stem. Fungsi utama dari alat ini adalah mengoyak/merusak
batuan formasi didasar lubang bor serta sebagai tempat keluarnya cairan
pengeboran dari dalam Drill Stem ke
Annulus didalam lubang bor.
Bagian-bagian dari mata bor adalah sebagai berikut :
1.
Shank,
merupakan suatu ulir untuk menghubungkan mata bor dengan bit
sub atau box connection pada bagian bawah drill collar.
2.
Bit Lugs, bagian dari mata bor yang berfungsi untuk dudukan poros dan cone.
3.
Cone,
merupakan suatu roda-roda bergerigi (gerinda) yang berputar pada bagian bawah mata bor.
4. Fluid
Passage Way (jets),
adalah suatu nozzle yang terdapat
pada bagian bawah mata bor dan berfungsi
untuk menyemprotkan fluida pemboran
(lumpur bor) ke formasi.
Berdasarkan fungsinya mata bor diklasifikasikan menjadi
tiga jenis, yaitu :
a.
Drag bit
b. Roller
cone bit
c. Diamond
bit
Masalah
– masalah yang sering timbul pada penggunan drag
bit antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Pembengkokan
lubang bor.
2.
Under Gauge, yaitu diameter lubang bor yang terbentuk tidak sesuai
dengan target.
3. Balling, yaitu pelapisan padatan pada bit, hal ini terjadi pada
pemboran formasi shale.
Masalah
pembengkokan lubang dapat dikurangi dengan
penambahan weight on bit
dengan menambah drill collar. Berdasarkan jenis giginya, roller cone bit dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1.
Steel Tooth Bit (milled tooth bit), dan
2.
Insert bit.
No comments:
Post a Comment